Jenis tempe khas Indonesia sebenarnya sangat beragam dan bisa berbeda-beda sesuai bahan pembuatnya. Tempe sendiri merupakan makanan asli Indonesia yang umumnya dibuat dari kacang kedelai.
Tak hanya itu, tempe bahkan sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia sejak tahun 2017. Lalu, apa saja jenis tempe yang biasa dikonsumsi? Jika penasaran dengan jenis-jenis tempenya, simak penjelasan Minbay berikut!
Jenis Tempe Khas Indonesia dan Bahan Pembuatnya
Tempe yang paling terkenal terbuat dari biji kedelai kemudian difermentasi hingga menjadi salah satu bahan makanan paling umum dan bisa didapatkan dengan harga terjangkau. Adapun jenis tempe lainnya yang wajib dicoba, antara lain:
Tempe Gembus
Salah satu jenis tempe yang cukup populer dengan cita rasa gurih dan tekstur empuk adalah tempe gembus. Tempe satu ini biasanya diolah dengan cara digoreng atau dicampurkan bersama masakan lain.
Olahan tempe gembus yang sudah dikenal dan cukup diminati banyak orang adalah sate kere. Sate ini diolah dengan cara dibakar kemudian disantap bersama lontong dan disiram bumbu sate atau saus kacang.
Tempe Kacang Hijau dan Kacang Merah
Selanjutnya, ada tempe yang terbuat dari bahan kacang hijau dan kacang merah. Tempe jenis ini cukup populer di Yogyakarta karena rasa dan kandungan gizinya tak jauh berbeda dengan tempe dari kacang kedelai.
Tak heran, kamu bisa mencoba dan menemukan tempe kacang hijau dan kacang merah di mana saja. Untuk penyajiannya, tempe kacang hijau dan tempe kacang merah bisa diolah dengan cara digoreng, direbus, atau diorek bersama sayuran lain.
Jenis Tempe Khas Indonesia, Tempe Bongkrek
Tempe bongkrek merupakan salah satu jenis tempe yang berasal dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Perlu diketahui, tempe satu ini terbuat dari ampas kelapa parut yang difermentasi menggunakan ragi tempe, yakni Rhizopus species.
Umumnya, tempe bongkrek memiliki warna hijau tua dan bercita rasa gurih di mana dibanderol dengan harga lebih terjangkau dibandingkan tempe kedelai. Jika ingin mengonsumsinya, kamu bisa digoreng atau dibuat sajian bernama empis tempe bongkrek yang diolah bersama pete.
Namun, penting dipahami bahwa tempe bongkrek berisiko tinggi mengalami kontaminasi bakteri Pseudomonas cocovenenans yang bisa memicu keracunan. Racun atau kontaminasi tersebut dapat terlihat jelas, yakni perubahan warna pada tempe bongkrek menjadi kekuningan.
Tempe Menjes
Menjes umumnya terbuat dari kedelai hitam atau biasa disebut dengan ampas tempe. Akan tetapi, ada juga tempe yang menggunakan campuran kacang dan kedelai maupun serat singkong dan bungkil kedelai dengan tekstur lebih kasar.
Tempe Karet
Tempe karet berasal dari Sragen, Jawa Tengah yang terbuat dari biji karet sehingga kaya akan protein. Kandungan protein yang terdapat di dalam biji karet dianggap lebih tinggi dibandingkan kacang kedelai dengan umur simpan yang lebih panjang, yakni sekitar 14 hari atau dua minggu.
Jenis Tempe Khas Indonesia, Tempe Benguk
Tempe benguk terbuat dari koro pedang, yaitu kacangan lokal melalui fermentasi valia menggunakan ragi tempe. Biasanya, biji koro yang digunakan berukuran lebih besar 3 sampai 4 kali dari biji kedelai.
Kemudian, biji tersebut dimodifikasi menjadi koro pedang cacah. Tempe khas Kulon Progo ini lalu diolah dengan metode besengek, yakni memasak dalam rendaman santan beserta bumbu-bumbu, seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, serta rempah lain.
Itulah jenis tempe khas Indonesia yang bisa dicoba sendiri karena memiliki cita rasa cukup beragam. Apabila ingin olahan dari tempe, pesan saja melalui aplikasi Tokobay! Dapatkan makanan favorit di restoran terbaik dengan download aplikasinya di App Store atau Play Store, ya.